Pohon Bambu Jepang
Laporan
Pengamatan Tanaman BambuStrukturKalimatPernyataan umum atau klasifikasi Bambu
tergolong keluarga Graminae (rumput-rumputan). Tanaman ini juga sering disebut
sebagai rumput raksasa (Giant Grass). Bambu merupakan tanaman berumpun yang
terdiri dari sejumlah batang/ buluh yang tumbuh secara bertahap dari mulai
rebung (tunas bambu), batang muda, dan batang dewasa pada umur 4 – 5 tahun.
Bambu memiliki tiga bagian tubuh utama yang tampak, yaitu akar, batang, dan
daun.
Anggota/aspek yangDilaporkan Akar bambu
merupakan akar serabut. Akar bambu terdiri atas rimpang (rhizoma) yang berbuku
dan beruas. Bagian pangkal akar rimpang bambu lebih kecil dari bagian
ujungnya, dan setiap ruas mempunyai kuncup dan akar. Kuncup pada akar rimpang
ini akan berkembang menjadi rebung yang akan keluar dari tanah dan menghasilkan
tanaman baru. Tanaman bambu berkembangbiak menggunakan tunas yang disebut
dengan rebung.Anggota/aspek yang
Dilaporkan Batang bambu mempunyai bentuk silinder
memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas yang berongga. Tinggi tanaman bambu
sekitar 0,3 sampai 30 meter. Diameter batang bambu sekotar 0,25 cm sampai 25 cm
dengan ketebalan dinding sampai 2,5 cm. Batang bambu ketika masih muda
diselimuti pelepah batang dan biasanya akan gugur ketika dewasa. Pada
pelepah batang inilah terdapat bulu beracun yang disebut miang yang digunakan
sebagai alat pertahanan diri.
Bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan
paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu
dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi
tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.Anggota/aspek yang
Dilaporkan Pada tanaman bambu terdapat perbedaan
susunan daun dan tata letak daun pada fase muda dan fase tuanya. Pada fase
muda, muncul daun tunggal dari tiap nodus-nodusnya. Daun tunggal pada fase muda
ini antara lain daun berbentuk lanset, tepi daun rata, ujung daun lancip,
memiliki tangkai daun yang sangat pendek yang langsung menempel pada nodus,
sehingga tampak seolah-olah daun itu tidak memiliki tangkai. Selain itu, daun tunggal
ini memiliki pertulangan daun sejajar dan permukaan daun licin. Merupakan daun
tunggal dengan tata letak daun saling berhadapan dan berselang-seling. Daun
yang masih muda terletak di bagian ujung batang muda, dan masih menggulung
secara vertikal. Pada umumnya, daun yang terletak di bagian atas berukuran
lebih besar dan lebih panjang daripada daun-daun tunggal yang terletak di
bawahnya.
Pada bambu yang sudah dewasa, daun yang muncul dan
tumbuh bukan lagi merupakan daun tunggal, melainkan daun majemuk. Dari tiap
nodus batang utama, tumbuh ibu tangkai daun. Selanjutnya dari setiap nodus ibu
tangkai daun, tumbuh anak tangkai daun, dan dari setiap nodus anak tangkai daun
inilah baru muncul tangkai daun dan daun-daun majemuk. Daun majemuk pada fase
dewasa ini merupakan daun majemuk menyirip ganjil. Bentuk satu helai daun
majemuk ini sama dengan daun tunggal pada fase muda.
Bambu dapat bertahan hidup walaupun kekurangan air
dengan cara menggugurkan daunnya sampai mendapai pasokan air yang cukup.
Menggugurkan daun merupakan bentuk adaptasi tanaman bambu terhadap
lingkungannya.Anggota/aspek yang
Bambu sering dijadikan sebagai alat musik tradisional.
Salah satunya adalah alat musik Angklung dan Seruling. Bambu juga digunakan
sebagai bahan kerajinan & dekorasi.
Komentar
Posting Komentar